RP.4,4 MILIAR UNTUK KURANGI BUTA AKSARA KALTIM

Written By Admin on Jumat, 18 November 2011 | 23.12

Kalimantan Online- Pemerintah Pusat dan Provinsi Kaltim telah menggulirkan dana senilai Rp4,4 miliar pada 2011 untuk mengurangi angka buta aksara, meskipun jumlah warga yang buta aksara di daerah itu hanya sisa 1,7 persen.

"Pemprov Kaltim berkomitmen tinggi dalam menurunkan angka buta aksara, hal ini terbukti dengan digulirkannya dana Rp2,3 miliar dari APBD Kaltim 2011," ucap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Musyahrim di Samarinda, Jumat.


Selain dana dari APBD Kaltim, Pemerintah Pusat melalui APBN 2011 juga memberikan bantuan untuk pengurangan buta aksara senilai Rp2,1 miliar, sehingga total dana yang digulirkan mencapai Rp4,4 miliar.

Dana tersebut diharapkan tercapainya keinginan Pemprov Kaltim agar warga buta aksara di Kaltim pada 2012 berada pada angka di bawah 1 persen. Sedangkan posisi saat ini, Kaltim berada di bawah angka rata-rata nasional yang sebesar 4,79 persen.

Dana itu, antara lain digunakan untuk kegiatan dan bantuan pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar, serta untuk keaksaraan usaha mandiri bagi warga yang buta huruf.

Bentuk kegiatan yang dilakukan di antaranya bekerjasama dengan lembaga yang menangani pendidikan keaksaraan, seperti Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM), kelompok belajar, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap warga buta huruf.

Kegiatan lainnya adalah seperti yang sudah dilakukan beberapa hari lalu, yakni menyelanggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi tutor atau penyelenggara Pemberantasan Buta Huruf (PBH) untuk angkatan I Program Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI).

Diklat ini dilaksanakan dalam upaya untuk menyamakan persepsi bagi pengelolaan dan penyelengaraan pemberantasan buta aksara di daerah-daerah se-Kaltim, dengan tujuan mengejar angka buta aksara yang saat ini sekitar 1,7 persen itu agar terus berkurang.

Penyelenggara Pemberantasan Butu Huruf angkatan I itu dilakukan demi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan. Diklat yang diselenggarakan bagi tutor PBH ini jelas untuk mengurangi angka kebuta-aksaraan itu.

Dinas Pendidikan Kaltim bersinergi dengan pengelola di kabupaten dan kota juga melakukan pendataan dan pembinaan, sehingga bagi masyarakat yang sudah mengikuti proses pembelajaran buta aksara melalui kejar paket A, B dan C akan terus dibina, sedangkan yang belum akan dikumpulkan pada berbagai kelompok belajar untuk mengikuti program ini.  

                                                                                                                                                          (Sumber ANTARA News Kaltim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar