SAMARINDA - Kepala daerah di Kaltim diharapkan dapat memberikan dukungan kepada penyandang cacat yang berada di kabupaten dan kota, terutama melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar penyandang cacat di Kaltim mendapatkan hak yang sama dari Pemerintah Daerah.
Hal ini ditegaskan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat membuka Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) II Kaltim yang digelar di Gor Segiri Samarinda, Selasa (27/12). Menurut dia, seluruh pihak berhak mendukung penyandang cacat tersebut, termasuk para pengusaha yang berada di Kaltim.
"Penyandang cacat berhak mendapat perlakuan yang sama layaknya orang normal lainnya. Karena itu, saya berharap seluruh pihak harus memperhatikan keberadaan penyandang cacat, termasuk penyandang cacat yang mengikuti Pekan Paralympic Provinsi ke II ini," ujar Awang Faroek.
Mengapa perhatian ini perlu diberikan? Menurut Gubernur Awang Faroek seluruh penyandang cacat yang mengikuti Paralympic ke-II akan mampu meraih prestasi layaknya atlet normal.
"Apalagi, sesuai informasi dari Panitia Paralympic ke-II Kaltim, ternyata pada saat Paralympic Internasional yang digelar 12 hingga 22 Desember 2011 di Solo ada atlet penyandang cacat Kaltim yang mampu meraih medali emas. Melihat kondisi tersebut, maka hal ini membuktikan kemampuan mereka juga sama dengan atlet-atlet normal," sambung Awang.
Karena itu, lanjut dia, baik pemerintah dan swasta berhak memperhatikan keberadaan penyandang cacat tersebut. Artinya, seluruh pihak perlu memberikan hak yang sama terhadap seluruh penyandang cacat.
"Seperti pendidikan dan kesehatan tentunya perlu didukung. Ya, saya berharap seluruh perusahaan berhak memberikan hak yang sama kepada mereka. Maksud saya, berikanlah sedikit dari program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan untuk penyandang cacat tersebut. Mari tunjukkan solidaritas kita," tegas Awang.
Mengenai dukungan yang diberikan seluruh kepala daerah di Kaltim, Pemprov Kaltim siap melakukan evaluasi atas perhatian yang dilakukan masing-masing Pemerintah Daerah, terutama dalam memberikan APBD kepada penyandang cacat di Kaltim.
Sementara itu, mengenai kejuaraan yang diikuti seluruh atlet penyandang cacat yang digelar sejak 27 hingga 31 Desember 2011 ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur kemampuan atlet Peparprov menuju Peparnas yang dijadwalkan digelar 2012 di Riau.
"Junjung sportivitas, taati aturan yang telah ditetapkan dewan wasit, mudah-mudahan Peparnas 2012 prestasi Kaltim dapat dipertahankan, jika perlu ditingkatkan lagi di tahun-tahun selanjutnya," harap Awang.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Peparprov ke-II Kaltim H Pristianto mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti even ini sebanyak 436 atlet, 75 official dan 150 pelatih. Mereka datang dari 11 daerah mempertandingkan 11 cabang olahraga (cabor).
"Pelaksanaan kami pusatkan di tiga tempat, yakni Komplek Stadion Madya Sempaja dan Komplek MAN 2 Samarinda serta Stadion Segiri. Cabor yang dipertandingkan, terdiri dari angkat berat, renang, tenis meja, bulutangkis, catur, volley duduk, tenis lapangan kursi roda, atletik dan futsal," ujarnya. (jay/hmsprov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar